• 34Âșc, Sunny
  • Tuesday, 18th June, 2019

Sel Prokariotik: Pengertian, Struktur, Contoh dan Perannya

Dunia mikroskopis menyimpan keberagaman kehidupan yang menakjubkan, dan salah satu protagonis utamanya adalah sel prokariotik. Sel ini memliki struktur sederhana namun fungsi yang luar biasa, menjadi elemen pokok dalam sistem kehidupan.

Prokariota, yang mencakup bakteri dan arkea, tidak hanya menarik karena ukuran mikroskopisnya, tetapi juga karena perannya yang krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan berbagai proses biogeokimia.

Artikel ini akan membimbing kita melalui pengertian sel ini, merinci struktur yang mengagumkan, memberikan contoh-contoh yang merepresentasikan keanekaragaman, dan menggali lebih dalam tentang peran pentingnya dalam web kehidupan. Mari kita temukan rahasia kehidupan di dunia kecil yang penuh keajaiban ini.

Apa itu Prokariotik?

Sel Prokariotik adalah kelompok organisme yang strukturnya sederhana dan tidak memiliki nukleus yang terbungkus membran. Bentuk sel ini lebih primitif dan umumnya ditemukan pada dua domain kehidupan, yaitu bakteri dan arkea.

Ciri khas utama sel ini adalah bahwa DNA-nya terletak di dalam area yang disebut nukleoid, tanpa pembungkus membran yang terpisah.

Selain tidak memiliki nukleus yang terpisah, sel ini juga cenderung lebih kecil daripada sel eukariotik dan tidak memiliki organel sel yang terbungkus membran seperti mitokondria atau kompleks Golgi. Meskipun sederhana dalam struktur, sel ini memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai fungsi kehidupan, termasuk metabolisme, reproduksi, dan adaptasi terhadap lingkungannya.

Bakteri dan arkea, sebagai contoh utama sel prokariota, memiliki peran penting dalam ekosistem global. Mereka terlibat dalam berbagai proses, mulai dari siklus biogeokimia hingga berkontribusi pada kesehatan manusia. Dengan keunikan struktur dan fungsinya, sel ini menjadi bagian integral dari keragaman kehidupan di Bumi.

Struktur Sel Prokariotik

Berikut adalah rincian struktur internal sel ini:

Membran Sel

Membran sel ini terdiri dari lapisan lipid yang mengelilingi sel dan berfungsi sebagai batas antara sel dengan lingkungan eksternal. Membran sel ini berperan dalam pengaturan transport zat-zat ke dalam dan keluar sel.

Dinding Sel

Dinding sel ini memiliki lapisan keras di luar membran sel yang memberikan kekuatan dan perlindungan. Dinding sel ini terutama terdiri dari peptidoglikan, suatu struktur polimer yang khas bagi bakteri.

Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan sel yang mengisi ruang di dalam membran sel. Di dalam sitoplasma, berbagai reaksi kimia dan proses metabolik terjadi, termasuk sintesis protein dan pembelahan sel.

Ribosom

Ribosom adalah struktur yang bertanggung jawab untuk sintesis protein. Sel ini memiliki ribosom yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik, dan mereka terlibat dalam produksi protein esensial untuk sel.

Nukleoid

Nukleoid adalah area dalam sitoplasma yang berisi DNA sel ini. Tidak seperti sel eukariotik yang memiliki nukleus terbungkus membran, nukleoid pada sel ini tidak memiliki pembungkus membran terpisah.

Flagelum

Flagelum adalah struktur panjang yang berfungsi sebagai alat pergerakan bagi beberapa jenis bakteri. Flagelum sel ini terdiri dari serangkaian protein yang memungkinkan sel bergerak ke arah yang diinginkan.

Jenis-Jenis

Prokariota mencakup dua domain kehidupan utama: Bakteri dan Arkea. Bakteri adalah kelompok mikroorganisme yang sangat beragam dan tersebar luas di berbagai lingkungan, mulai dari tanah hingga air, dan bahkan dapat ditemukan di dalam tubuh manusia. Mereka memiliki peran penting dalam siklus biogeokimia, produksi makanan, dan bahkan sebagai agen penyakit pada manusia.

Di sisi lain, Arkea memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari bakteri dan seringkali ditemukan di lingkungan yang ekstrem seperti lingkungan panas, asam, atau salinitas tinggi. Arkea memiliki peran vital dalam ekosistem tertentu, terlibat dalam siklus nutrisi dan membantu menjaga keseimbangan ekologis.

Contoh Sel Prokariotik

Contoh sel yang umum dikenal adalah bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme prokariotik yang memiliki struktur sel yang sederhana namun sangat efisien. Mereka dapat ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk tanah, air, udara, dan bahkan di dalam tubuh manusia.

Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah salah satu jenis bakteri yang umumnya ditemukan dalam usus manusia dan hewan. E. coli memiliki bentuk batang dan memiliki struktur sel prokariota yang khas, dengan membran sel, dinding sel, sitoplasma, nukleoid, ribosom, dan flagelum.

Bakteri lain yang juga merupakan contoh sel ini adalah Streptococcus, yang dapat ditemukan pada kulit manusia dan dalam mulut. Streptococcus memiliki bentuk bulat atau oval dan dapat membentuk rantai berkelompok.

Reproduksi sel prokariotik

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai cara reproduksi dan pembelahan sel ini:

1. Pembelahan Biner:

  • Deskripsi: Pembelahan biner adalah proses reproduksi sel ini yang sederhana dan efisien. Ini dimulai dengan duplikasi DNA sel prokariota, yang terletak di dalam nukleoid. Setelah DNA terduplikasi, sel mulai memperpanjang dan membentuk membran di antara kedua salinan DNA.
  • Langkah-langkah:
    • Duplikasi DNA: DNA sel ini disalin sehingga terbentuk dua salinan identik.
    • Pembelahan Membran: Membran sel mulai memisahkan kedua salinan DNA.
    • Pembelahan Sitoplasma: Selanjutnya, sitoplasma terbagi menjadi dua, membentuk dua sel anak yang identik.

2. Kecepatan Reproduksi:

  • Sel ini dapat berkembang biak dengan sangat cepat melalui pembelahan biner. Beberapa bakteri dapat memperbanyak diri setiap 20 hingga 30 menit, tergantung pada kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan.
  • Kecepatan reproduksi yang tinggi ini memungkinkan populasi bakteri untuk berkembang dengan cepat dalam lingkungan yang sesuai.

Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

Perbedaan mendasar antara sel prokariotik dan eukariotik mencakup struktur, kompleksitas, dan organisasi sel. Bakteri dan arkea memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik yang ditemukan pada hewan, tumbuhan, fungi, dan protista.

Sel ini tidak memiliki nukleus terpisah dan materi genetiknya terletak dalam area yang disebut nukleoid. Tidak ada organel sel yang terbungkus membran, seperti mitokondria atau kompleks Golgi, dan ribosom yang dimiliki oleh sel prokariota lebih kecil daripada sel eukariotik. Dinding sel prokariota, terutama terdiri dari peptidoglikan, memberikan kekuatan dan perlindungan.

Di sisi lain, sel eukariotik memiliki nukleus yang terpisah, yang mengandung DNA yang terbungkus membran nukleus. Organel sel yang terbungkus membran, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan kompleks Golgi, memberikan struktur kompleks dan mendukung fungsi seluler yang lebih spesifik. Sel eukariotik juga memiliki ribosom yang lebih besar dan terlibat dalam sintesis protein.